Dulu memang aku tak mengenalmu. Dulu memang aku tak peduli
dengan semua yang kamu lakukan. Dan
semua itu dulu. Mugkin seperti pepapatah “Tak kenal maka tak sayang”.
Aku mengenalmu dulu memang tak sengaja, aku mengenalmu dari salah satu
saudaraku. Dan dia juga mengaggumi kamu. Aku melihat kamu setiap hari, mungkin kamu tak mengerti aku
sedang memperhatikanmu.
Detik berganti dengan menit. Menitpun berganti dengan jam.
Dan akhirnya hari berganti hari. Ada suatu kabar, bahwa kamu sedang
mencari-cari aku. Mungkin ini anugrah dari Tuhan. Sejak saat itu rasa kagum
menjadi CINTA. Aku tak mengerti semua itu bisa terjadi, mungkin ini firasat
hati dan keajaiban Tuhan. Aku melihatmu
ada perasaan rahaisa yang terselubung dalam lubuk hatiku. Hatiku terasa nyaman
dan jantung seakan mau copot. Tatapan matamu seakan membuatku melayang terbang
tinggi ke langit. Mugnkin dia tak begitu cakep, menawan, dan juga baik. Mengapa
aku yakin bahwa kamulah sosok pangeranku.
Suatu sore yang cerah,
aku melihatmu dengan motor kesayanganmu lewat depanku. Hatiku terasa terenyuh
dan saat kamu melihat aku dengan tatapan itu aku seakan hilang ingatan sesaat.
Seakan aku mau menarik motormu, agar kamu bisa ngobrol-ngobrol bentar denganku. Tapi semua itu hanya khayalanku,
aku yakin kamu mungkin tak bisa kumiliki. Aku hanyalah seorang perempuan yang
tak pantas buat kamu. Dan keyakinanku itu ternyata benar, kamu jalan dengannya.
Dan tubuhku ini seakan tak bertulang, perasaan hancur.
Laut takan indah jika tak ada gelombang dan karang. Gelombang
akan menghempas karang tiba-tiba. Takkan ada kehidupan yang indah tanpa ada
cobaan yang bertubi-tubi. Karang akan utuh jika is tegar menghadapi dan ia
akanrapuh jika ia lemah. Aku yakin bahwa didalam kesulitan ada kemudahan.